Friday, November 26, 2010

Tegangan Sistem Tenaga Listrik


Tegangan ialah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan  dalam satuan Volt.
Pengendalian Tegangan diperlukan untuk menghindari kerusakan peralatan yang terhubung ke jaringan transmisi, baik oleh tegangan yang terlalu rendah maupun yang terlalu tinggi, serta  untuk menjamin bahwa tegangan disisi pelanggan berada dalam  tingkat yang dapat diterima. Selain itu, ketidakseimbangan tegangan harus dikendalikan pula untuk memberi pelayanan yang memuaskan ke pelanggan. (Sumber: Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi: 2008:59).
Pengendalian Tegangan dicapai dengan langkah berikut :
  • Compensator VAr static
  • Kapasitor 
  • Reaktor shunt;
  • Pengaturan Tap Transformator   
  • Pengaturan eksitasi pada Generator
  • Pelepasan SUTT
 Compensator VAR static
Static VAR Compensator adalah sumber daya reaktif yang dapat diatur besarnya. Sumber daya reaktif yang dapat dipakai diantaranya:
  • Kondensator Sinkron
  • Kondensator Statis
  • Static VAR Compensator
Dalam pengaturan daya reaktif kadang-kadang diperlukan pengambilan daya reaktif dari sistem. Hal ini dapat dilakukan oleh kondensator sinkron dengan mengecilkan arus penguat medan magnitnya. Juga dapat dilakukan dengan static VAR compensator dengan jalan mengatur penyalaannya. Kondensator statis hanya dapat memberikan daya reaktif kedalam sistem. (sumber: Djiteng Marsudi:2006:526).

Kapasitor
Kapasitor digunakan untuk memperbaiki drop tegangan secara lokal dilokasi tertentu. Pengoperasian kapasitor dilakukan oleh dispatcher.

Reaktor
Reaktor induktif mempunyai sifat menyerap daya reaktif sesuai dengan kemampuannya, oleh karena itu reaktor dapat digunakan untuk pengaturan tegangan.

Pengaturan tegangan dengan Tap Transformator
Transformator daya umumnya  dilengkapi dengan tap  pada lilitanya untuk   mengubah besarnya tegangan yang keluar dari trafo. Perubahan tegangan dilakuakan  dengan merubah posisi  tap  transformator. Namun tidak semua transformator  dapat dirubah posisinya  dalam keadaan berbeban. Transformator yang dioperasikan di gardu induk umumnya  posisi tapnya dapat diubah  dalam keadaan berbeban.
Bahkan seringkali juga dilengkapi dengan tegangan otomatis, perlu ditentukan trafo mana  yang mengindera tegangan yang keluar  dari transformator untuk selanjutnya dipakai untuk memberi komando  perubahan tap transformator  dalam rangka menjaga agar tegangan yang keluar dari transformator mempunyai nilai yang konstan.
Apabila ada dua atau lebih  transformator beroperasi parallel pada masing-masing dilengkapi dengan  pengatur tegangan otomatis, perlu ditentukan transformator mana yang akan memberi komando sedangkan yang lainnya sebagai pengikut (dalam bahasa inggris, Follower).
Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya arus sirkulasi  antar transformator yang berlebihan dan juga jangan sampai  timbul situasi osilasi pengaturan tap antar transformator. (Sumber: Dijeng Marsudi: 2003:443)
Ada dua cara kerja Tap Changer:
  • Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban. Tap changer yang  hanya bisa beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator tidak berbeban, disebut “Off Load Tap Changer” dan hanya dapat dioperasikan manual.
  • Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang dapat beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator berbeban, disebut “On Load Tap Changer” dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis.
Pengaturan Eksitasi pada Generator
Dengan pengaturan arus eksitasi, tegangan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Untuk menaikkan tegangan, arus eksitasi dapat ditambah dan berlaku juga sebaliknya. Yang dimaksud dengan eksitasi atau biasa disebut sistem penguatan adalah suatu perangkat yang memberikan arus penguat kepada kumparan medan generator arus bolak-balik (alternating current) yang dijalankan dengan cara membangkitkan medan magnetnya dengan bantuan arus searah.

Pelepasan SUTT
Mengingat pengaturan tegangan bersifat lokal, maka pengaturan tegangan dengan modus operasi sirkit tunggal pada sirkit ganda  SUTT 150 kV dilakukan dilokasi yang tegangannya tinggi.
Karena modus operasi ini dapat mengurangi keandalan sistem, maka pembukaan SUTT 150 kV agar dilakukan dengan perioritas terakhir dan penutupannya menjadi prioritas pertama.(http://ronykurniawan.blog.friendster.com/2008/06/sistem-tenaga-listrik/ ).

No comments:

Post a Comment