Friday, November 26, 2010

Sistem Ketenagalistrikan




Sistem ketenagalistrikan adalah sekumpulan pusat  listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi.
Di dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut :
  • Sistem Pembangkitan
  • Sistem Transmisi
  • Sistem Distribusi


Sistem Pembangkitan
Sistem pembangkitan terdiri dari sejumlah unit-unit pembangkit yang umumnya tersebar luas pada daerah pelayanan interkoneksi jaringan sistem tenaga listrik. Stasiun pembangkit umumnya terdiri lebih dari satu unit pembangkit tergantung dari kebutuhannya dan sarana  infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pengoperasian sistem-sistem tersebut. Berdasarkan masukan energi  primer, pembangkit dapat dibedakan menjadi berbagai  jenis seperti Pusat Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pusat Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA), Pusat Pembangkitan Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Sistem Transmisi
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik hingga distribusi listrik sehingga dapat disalurkan pada konsumen pengguna listrik.
Adapun fungsi dari transmisi yaitu :
  • Menyalurkan energi listrik dari pembangkit listrik ke gardu induk
  • Menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
  • Dari gardu induk ke jaringan tegangan menengah dan gardu distribusi.
Sistem Distribusi
Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem Distibusi adalah bagian sistem tenaga listrik yang paling banyak mengalami gangguan, sehingga masalah utama dalam operasi sistem distribusi adalah mengatasi gangguan.
Karena jumlah gangguan dalam sistem distribusi relatif banyak dibandingkan dengan jumlah gangguan pada bagian sistem yang lain. Disamping itu masalah tegangan, bagian-bagian instalasi yang berbeban lebih dan rugi-rugi daya dalam jaringan merupakan masalah yang perlu dicatat dan dianalisa secara terus-menerus, untuk dijadikan masukan bagi perencanaan pengembangan sistem dan juga untuk melakukan tindakan-tindakan  penyempurnaan pemeliharaan dan penyempurnaan operasi sistem distribusi. (sumber: Djiteng Marsudi : 2006 : 14).

No comments:

Post a Comment